Hearder kaisar backlink


Lagi, Pendukung Prabowo Ketahuan Nyebarin Hoax!

Lagi, Pendukung Prabowo Ketahuan Nyebarin Hoax!

Kabarberita - Kubu 02 doyan banget nyebarin hoax. Gak capresnya, gak pendukungnya sama saja. Sama-sama hobi nyebarin berita bohong.

Bahkan, karena begitu seringnya kubu 02 nyebarin hoax, sampai-sampai informasi hoax lebih banyak yang keluar dari mulut mereka daripada prestasi Prabowo sendiri.

Coba saja perhatikan pemberitaan media, lebih banyak mana, hoax yang diproduksi kubu sebelah atau prestasi Prabowo?

Masih ingat kan, kasus oplas Ratna Sarumpaet, 2018 yang lalu? Yang disebut Prabowo telah dianiaya, dan ada motif politik dibalik penganiayaannya. Padahal faktanya Ratna tidak sama sekali dipukuli, tapi lebam di mukanya akibat operasi plastik. Agen Bola Sbobet

Kemudian hoax Prabowo yang lain, menyebut Haiti ada di Afrika. Padahal faktanya Haiti ada di Benua Amerika, tepatnya di Karabia.

Selanjutnya, Prabowo mengatakan selang cuci darah di RSCM dipakai oleh 40 orang. Padahal faktanya 1 selang cuci darah dipakai oleh 1 pasien.

Emak-emak pendukung Prabowo yang nyebarin hoax tidak berhenti di Ratna loh. Di Karawang ada 3 emak-emak Pepes mendatangi rumah warga door to door, menyebarkan hoax tentang Jokowi.

Dalam video yang beredar, mereka berbicara dalam bahasa sunda kepada warga yang ditemuinya.

"Moal aya deui sora azan, moal aya deui nu make tieung. Awewe jeung awene meunang kawin, lalaki jeung lalaki meunang kawin," kata salah seorang perempuan anggota Pepes itu.

Yang artinya : suara azan di masjid akan dilarang, tidak akan ada lagi yang memakai hijab. Perempuan sama perempuan boleh kawin, laki-laki sama laki-laki boleh kawin.

Sekarang, ketiganya sudah digelandang ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Dan, karena begitu ngebetnya memenangkan Prabowo-Sandi, keluarga mereka pun akhirnya terlantar.

Prabowo-Sandi yang diuntungkan, keluarganya sendiri modar.

Contohnya pada pelaku Ika Veronika. Ika punya anak kecil yang butuh perhatian ibundanya. Tapi karena sang ibu mendekam di penjara, anaknya jadi terabaikan.

"Sempet anaknya datang ke rumah saya, saya tanya ibu kemana, ikut acara PEPES kamu sudah mandi atau makan, belum kata anaknya Ika. Tuh kan efeknya anak terlantar," ucap ibunda Ika, Hariyani.

Kasus terbaru, pendukung Prabowo-Sandi menyebarkan hoax surat suara telah tercoblos di kolom nomor urut 1 di Kota Medan.

Hoax tersebut sudah beredar luas di media sosial sejak Sabtu, (2/3). Berisi konten video suasa ricuh dan tulisan yang menyebut kecurangan terjadi di KPU Medan dengan adanya surat suara yang tercoblos.

"Kami jelaskan bahwa itu adalah informasi yang bohong dan hoax," ujar Ketua KPU Sumut Yulhasni, (3/3).

Video itu memang benar adanya, tapi bukan di KPU Sumut, melainkan di Tapanuli Utara tahun 2018 silam.

"Kalau misalnya rekan-rekan mendengar suara teriakan 01 01 karena sebenarnya 01 itu yang mereka protes. Karena memang petahana (di Pilkada Kabupaten Tapanuli Utara) kemarin yang dianggap melakukan kecurangan dan KPU dianggap terlibat," jelasnya. Agen Casino 338a

Yulhasni mengatakan teriakan 01 yang ada di dalam video tersebut tidak merujuk pada nomor urut pasangan Jokowi-Ma’ruf.

"Jadi peristiwa itu sama sekali bukan peristiwa yang ada di kota Medan. Dan kami pastikan sampai saat ini KPU Kota Medan itu belum menerima surat suara presiden dan wakil presiden sampai sekarang," tutur Yulhasni.

"Jadi, amplop yang diangkat-angkat itu sebenarnya adalah berisi surat C1 scan yang akan diunggah. Jadi, bukan C1 yang sudah tercoblos untuk pasangan nomor urut tertentu," imbuhnya.

Karena video yang beredar itu dianggap meresahkan dan menyudutkan KPU, KPU Sumut akhirnya melaporkan pelaku penyebar hoax tersebut ke polisi.

"Sudah melaporkan dan sedang berada di Mapolda Sumatera Utara melaporkan akun atas (nama) Muhammad Adrian ya. Itu akun yang pertama sekali men-share tentang video itu," ucap Yulhasni, (3/3).

Pemilik akun facebook penyebar hoax itu dilaporkan atas pencemaran nama baik dalam UU ITE. Laporan itu tercatat di kepolisian dengan nomor LP/311/III/ 2019/SUMUT/SPKT "I".

Begitulah kalau mendukung capres minim prestasi. Tidak ada rekam jejak yang bisa dibanggakan untuk disampaikan kepada masyarakat, hingga akhirnya menyebarkan hoax. Agen Judi Online Terpercaya

Belum berkuasa saja mereka sudah memecah belah bangsa, dengan menggunakan cara-cara kotor menyebarkan hoax. Bagaimana nanti kalau berkuasa?

Siap-siap 2030 Indonesia bubar beneran.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.