JOKOWI : MESKIPUN DI FITNAH DAN DI CEMOOH NAMUN HASIL MAHAKARYA MENJADI BUKTI KERJA NYATA TANPA BANYAK BICARA
JOKOWI : MESKIPUN DI FITNAH DAN DI CEMOOH NAMUN HASIL MAHAKARYA MENJADI BUKTI KERJA NYATA TANPA BANYAK BICARA
JOKOWI : MESKIPUN DI FITNAH DAN DI CEMOOH NAMUN HASIL MAHAKARYA MENJADI BUKTI KERJA NYATA TANPA BANYAK BICARA - Perjalanan Jokowi menjadi Presiden Indonesia tidaklah mudah. Dia bahkan harus mengalami cobaan hebat semenjak dirinya memutuskan ikut bertarung pada Pilpres 2014. Saat itu, Jokowi menjadi calon terkuat secara elektablitas. Dia pun harus berduel dengan Prabowo yang semenjak jauh-jauh hari mendeklarasikan diri sebagai calon Presiden. Panduan Judi Online
Eektabilitas tinggi tidak menjadi jaminan Jokowi bisa langsung memenangkan pertarungan. Berbagai fitnah dan ujaran kebencian pun dihadirkan atas dirinya. Jokowi yang sebelumnya dikenal publik sebagai sosok yang jujur, seorang yang merakyat, pemimpin yang pekerja keras, anti korupsi, berprinsip teguh, dan selalu bersikap adil membuat dirinya sangat layak untuk memimpin bangsa ini. Akan tetapi semua fakta yang ada ini coba diputarbalikkan oleh lawan politik Jokowi. Dia bahkan difitnah sebagai antek komunis, keturunan Yahudi, keluarganya dituduh kafir dan banyak lagi fitnah yang diarahkan padanya. Agen Judi Online
Target Jokowi dalam membangun infrastruktur tidak tanggung-tanggung. Dari data Bappenas, dalam jangka lima tahun pemerintahannya, Jokowi menargetkan pembangunan infrastruktur sebagai berikut:
- Jalan baru sepanjang 2.650 KM
- Jalan tol sepanjang 1000 KM
- Pemeliharaan jalan sepanjang 46.770 KM
- Pembangunan 15 bandara baru
- Pengadaan 20 Pesawat Perintis
- Pengembangan bandara untuk pelayanan cargo udara di 6 lokasi
- Pembangunan 24 pelabuhan baru
- Pengadaan 26 kapal barang perintis
- Pengadaan 500 unit kapal rakyat
- Pembangunan jalur KA 3.258 KM di Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan
- Pembangunan Pelabuhan penyeberangan di 60 lokasi
- Pengadaan kapal penyeberangan perintis sebanyak 50 unit
- Pembangunan BRT di 29 Kota
- Pembangunan angkutan massal cepat di kawasan perkotaan.
Jika ada anggapan bahwa Presiden Jokowi tidak memperdulikan pembangunan selain infrastruktur, tentu ini adalah satu kesalahan. Justru terbukti bahwa program sosial Jokowi seperti kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat dan berbagai program lainnya terbukti dapat memperbaiki Indeks Pembangunan Manusia dan menurunkan kesenjangan. Lihat saja data yang dirilis oleh media nasional harian Kompas pada Selasa, 30 Mei 2017. Indeks Gini Ratio (angka kesenjangan) Indonesia menurun Tahun 2008 Indeks Gini Ratio kita 0,35 dan naik terus hingga tahun 2011-2014 menjadi 0,4. Akan tetapi pada tahun 2016, indeks gini ratio Indonesia menjadi 0,40. Tentu ini adalah akumulasi pencapaian dari semua program Presiden Jokowi dalam membuat pemerataan ekonomi. Sementara IPM Indoensia telah mencapai 70,18, dimana angka ini belum pernah dicapai pemerintahan sebelumnya.
Tentu masih banyak pekerjaan rumah dari pemerintahan Jokowi untuk mewujudkan nawacitanya. Namun dengan melihat progress dan capaian yang sudah ada, harapan untuk Indoensia Baru itu sungguh ada. Tidak salah rakyat Indonesia memilih Jokowi sebagai Presiden.
#JokowiUntukIndonesia
Tidak ada komentar
Posting Komentar