Kasus Rizieq Shihab Tetap Dilanjutkan, Bukti Jokowi Tidak Kriminalisasi Ulama
Kasus Rizieq Shihab Tetap Dilanjutkan, Bukti Jokowi Tidak Kriminalisasi Ulama - Mungkin sebagian kita bertanya-tanya perbincang apa yang telah dilakukan antara GNPF dengan Presiden Jokowi pada hari pertama lebaran kemarin? Karena semua berita hanya bersumber dari satu pihak saja yaitu dari GNPF sedangkan dari Kepresidenan tidak ada konfirmasi apa yang telah dibicarakan saat itu. Apakah karena pertemuan tersebut tidak begitu penting, sehingga Kepresidenan tidak melakukan konferensi pers sedikit pun.
Menurut GNPF pertemuan tersebut tidak membicarakan tentang rekonsiliasi antara Rizieq Shihab dan Presiden Jokowi. Hal ini menandakan bahwa Rizieq Shihab bagi GNPF sudah tidak penting lagi. Apalagi selama ini GNPF selalu menyatakan bahwa keinginan mereka bertemu dengan Presiden Jokowi adalah untuk menghentikan kasus yang menimpa Rizieq Shihab.
Ketika ada kesempatan bertemu dengan Presiden Jokowi seharusnya dimanfaatkan oleh GNPF untuk membicarakan mengenai perkembangan kasus pornografi yang sekarang sedang menimpa Rizieq Shihab. Karena kesempatan tersebut tidak akan terulang lagi. Bahkan pertemuan antara GNPF dan Presiden Jokowi itu pun karena bertepatan dengan silahturahmi Presiden Jokowi dalam rangka hari raya Idul Fitri. Jika tidak, tidak ada kesempatan buat GNPF untuk bertemu dengan Presiden Jokowi.
Yang menjadi pertanyaannya adalah kenapa pada saat pertemuan tersebut GNPF tidak meminta kepada Presiden Jokowi untuk menghentikan kasus Rizieq? Bukankah hal itu yang mereka harapkan ketika ingin bertemu dengan Presiden Jokowi? Kenapa saat itu mereka tidak melakukannya? AGEN POKER INDONESIA TERBESAR
Sejak semula GNPF menghendaki agar Presiden Jokowi menghentikan kriminalisasi ulama. Tetapi ketika bertemu Presiden, GNPF bahkan menyatakan Presiden Jokowi tidak melakukan kriminalisasi ulama, berarti Rizieq Shihab yang terlibat dalam kasus pornografi dan kasus-kasus lainnya bukanlah kriminalisasi. Murni kasus hukum yang melibatkan Rizieq Shihab yang kebetulan adalah seorang ulama.
Jika GNPF telah menegaskan bahwa tidak ada kriminalisasi ulama, maka tidak ada alasan bagi kepolisian untuk menghentikan kasus Rizieq Shihab seperti yang diminta oleh pengacaranya yaitu Kapitra Ampera. Karena selama ini Kapitra Ampera terus menekan Presiden Jokowi untuk segera menghentikan kasus Rizieq Shihab dengan memerintahkan kepolisian untuk mengeluarkan SP3 terhadap kasus Rizieq.
Setelah pertemuan GNPF dengan Presiden Jokowi, sampai sekarang tidak ada lagi koar-koar pengacara Rizieq yang meminta Presiden Jokowi menghentikan kasus Rizieq.
Dengan penegasan dari GNPF bahwa Presiden Jokowi tidak melakukan kriminalisasi ulama, maka kasus Rizieq akan tetap diproses oleh kepolisian.
Bahkan Kapolda Metro Kaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan menegaskan pemeriksaan kasus dugaan chat mesum yang melibatkan Rizieq Shihab dan Firza Husein tetap berjalan. Penyidik sudah bulat menuntaskan kasus ini ke pengadilan. “Kalau memang tidak ada lagi yang perlu lengkapi, ya tinggal P21 (diserahkan ke pengadilan),” ujar Iriawan di Jakarta, Jumat, 30 Juni 2017.
Jadi, ada atau pun tidak Rizieq Shihab berada di Indonesia, kasusnya tetap akan diproses. Bahkan jika berkasnya sudah P21, maka akan dilimpahkan ke pengadilan. Kini tinggal menunggu kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia. Bahkan Kapolda sempat mengucapkan gurauan, agar Rizieq Shihab nikmati saja jalan-jalannya sebelum disidangkan. AGEN CASINO TERBAIK
Dengan ketegasan dari Kapolda Metro Jaya ini, membuat Rizieq Shihab semakin ketakutan untuk pulang ke Indonesia. Karena jika pulang ke Indonesia maka Rizieq Shihab akan segera dikandangkan. Karena dianggap tidak koorperatif. Sekedar diketahui, sejak ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pornografi beserta Firza Husein. AGEN BOLA TERPERCAYA
Dan sampai kapan Rizieq Shihab akan terus berada di luar negeri? Apakah Rizieq Shihab tidak kasihan dengan pengikutnya yang seakan kehilangan induk? Sejak kepergian Rizieq ke Arab Saudi sampai sekarang jarang sekali kita melihat aktivitas dari FPI. Bahkan FPI seakan hilang dari peredaran. Tetapi ibarat meme di belakang truk “Pulang malu, tidak pulang rindu”. Mau kembali ke Indonesia, tentu Rizieq Shihab akan dipermalukan sebagai imam besar yang terlibat kasus chat mesum. Kalau tidak pulang tentu Rizieq kangen untuk segera pulang ke Indonesia, karena selain ada yang menunggunya di sini, juga sudah gatal untuk melakukan aksi demo yang berjilid-jilid lagi.
Tidak ada komentar
Posting Komentar