Hearder kaisar backlink


Napi Asing Kabur Lewat Lubang dalam Sejam

Napi Asing Kabur Lewat Lubang dalam Sejam

Napi Asing Kabur Lewat Lubang dalam Sejam

Napi Asing Kabur Lewat Lubang dalam Sejam - Aris Novriyanto masih mengingat betul bahwa Sayed Mohammed Said masih berada di selnya menjelang subuh kemarin (19/6). Dia duduk dan terlihat bengong. 

Satu setengah jam berselang atau pukul 06.30 Wita, saat Aris hendak membuang sampah, si pria India tersebut berada di belakangnya "Tetapi, setelah kami tanya lebih lanjut, saksi (Aris, Red) tidak tahu lagi ke mana," ujar Kepala Lapas (Kalapas) Kerobokan Tonny Nainggolan kepada Jawa Pos Radar Bali. AGEN POKER INDONESIA TERBESAR

Aris dan Said, 31, sama-sama menghuni Wisma Bedugul, Lapas Kerobokan, Bali. Said satu di antara empat narapidana asing yang kemarin melarikan diri dari lapas yang dihuni lebih dari seribu narapidana itu. Tiga napi lain adalah Shaun Edward Davidson alias Eddie Lonsdale alias Michael John Bayman bin Eddi, 33; Dimitar Nikolov Iliev alias Kermi Bin, 43; dan Tee Kok King bin Tee Kim Sai, 50.

Keempatnya menghuni Wisma Bedugul, tapi di sel yang berbeda-beda. Kalau Said dan Tee dihukum gara-gara kasus narkotika, Eddie dibui karena tindak pidana keimigrasian. Adapun Iliev dihukum karena kasus informasi dan transaksi elektronik.  AGEN CASINO TERBAIK

Mereka melarikan diri dengan memanfaatkan lubang berdiameter sekitar 1,5 meter dari dalam lapas untuk menuju luar pagar setinggi 4 meter. Lubang tersebut merupakan gorong-gorong atau jalan air. Kaburnya mereka baru diketahui sekitar pukul 07.30 Wita, saat apel bendera. Kalau kesaksian Aris benar, berarti keempat napi itu melarikan diri dalam waktu sekitar 1 jam. AGEN BOLA TERPERCAYA


Hingga tadi malam WIB, keempatnya belum tertangkap. 

Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kanwil Hukum dan HAM Bali Surung Pasaribu menyatakan telah berkoordinasi dengan Kodam IX/Udayana dan Polda Bali untuk mengantisipasi empat narapidana asing itu meninggalkan Pulau Dewata. "Termasuk upaya melacak keberadaan mereka dalam pelarian," katanya.

Menurut Tonny, di dekat lorong, petugas juga menemukan sejumlah alat. Yakni dua ember, cetok, handuk, dan minuman yang diduga milik para napi yang kabur. 


Di tempat terpisah, Surung menambahkan bahwa ditemukan pula potongan besi. "Ada besi untuk motong plafon, kerangka besi untuk menggali," jelasnya.

Surung menuturkan, saat ditemukan, lubang penuh air. Petugas akhirnya menguras genangan air tersebut. "Siapa tahu masih di dalam," ucap dia. 

Napi Asing Kabur Lewat Lubang dalam Sejam

Kaburnya para napi itu menyisakan sejumlah pertanyaan besar. Salah satunya, mengapa CCTV (closed circuit television) di dalam lapas tak berfungsi. Surung mengaku baru tahu kemarin bahwa CCTV di dalam lapas tak berfungsi. Tapi, dia tak menjawab apa penyebab kamera pengawas itu tak berfungsi. 

Pertanyaan besar lainnya, apakah ada petugas yang bermain atau penghuni Wisma Bedugul lainnya yang membantu pelarian mereka. Sumber Jawa Pos Radar Bali memerinci, terowongan tersebut ada sejak lama. Bahkan pernah ditemukan dan diuruk serta ditutup dengan beton. "Yang menjadi pertanyaan, kenapa terowongan itu gampang untuk dibongkar dan bisa digunakan untuk kabur? Mereka kan bule? Tidak tahu apa-apa? Jadi, diduga ada yang kasih tahu."


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.