Pak Ahok Salah, GNPF Juga Salah, Sudahlah…!
Pak Ahok Salah, GNPF Juga Salah, Sudahlah…! - Baru empat hari yang lalu kita merayakan hari raya idul fitri, hari ini rupanya Ahok sedang berulang tahun yang ke 51. Padahal belum sempat kita ucapkan minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan bathin, atas semua yang terjadi selama ini.
Untuk itu, pertama saya ucapkan mohon maaf lahir dan bathin kepada Pak Ahok dan keluarga atas semua yang telah diterimanya selama ini. Berhubung tidak ada yang meminta maaf kepada anda, maka biarlah saya yang mewakilinya, atas nama Islam dan atas nama umat muslim.
Mohon maaf atas segala caci maki kutil babi, ancaman pembunuhan, china dan kafir. Mohon maaf atas semua kata-kata kasar dari ancaman potong kaki sampai potong tangan yang justru keluar dari mulut seorang ulama (katanya).
Maafkanlah saudara-saudara saya yang belum terlalu mengenal ajaran Islam itu. Mereka terlalu semangat membela ulama, sampai lupa mengeja setiap ayat-ayat dari firman Tuhan. Mereka hanya berniat membela ulama, sampai tak ada waktu untuk meneladani sifat-sifat Nabi. Mereka hanya berpikir bahwa tahun 2017 ini sudah tidak ada nabi, maka yang mereka teladani adalah ulama dari kalangan mereka. Dengan dalil, ulama warasatul ambiya, ulama pewaris para nabi.
Jadi harap maklum kalau ulama teriak Allahuakbar, mereka akan ikut berteriak. Ulama mengajak untuk membunuh Pak Ahok, mereka juga akan berteriak begitu. Ketika ulama mengatakan bahwa seharusnya Pak Ahok dipotong tangan dan kakinya, secara otomatis para pengikutnya itu setuju. Karena sekali lagi, ulama warasatul ambiya (katanya).
Maafkanlah pola pikir mereka yang seperti itu. Mereka baru saja belajar agama Islam. Mereka hanya mengartikan kafir sebagai nonmuslim, dan setelah itu mereka tidak belajar lagi tentang tafsir. Ulama mereka juga hanya mengajari teriak takbir.
Tapi seburuk-buruknya mereka, sekasar-kasarnya cacian mereka, kita harus sadar satu hal, bahwa sebenarnya mereka sudah berubah menjadi lebih baik. Dua tahun lalu, mereka masih berdemo dengan cara-cara jahiliyah, membawa tai kuda untuk dilempar ke kantor Ahok. sementara tahun ini mereka hanya membawa banner. Sekalipun tulisannya masih sama kotornya seperti tai kuda, setidaknya itu tidak benar-benar najis dan bau. AGEN POKER INDONESIA TERBESAR
Mereka sedang berubah ke arah yang lebih baik, sebagai muslim yang juga sedang belajar agama dan menuju kebaikan, saya selalu mendoakan mereka-mereka ini. Agar nantinya mereka bisa benar-benar memberikan kesejukan bagi Indonesia, dengan tidak lagi melontarkan cacian dan ancaman pembunuhan secara terbuka.
Sekali lagi, maafkanlah. Maklumi dan mari kita terima bersama bahwa mereka juga sedang berproses.
Pak Ahok salah
Saya termasuk orang yang percaya bahwa tidak ada orang yang melakukan kesalahan 100 persen, tidak ada juga yang melakukan kebenaran 100 persen selain Tuhan. Selalu ada andil dan campur tangan orang lain dalam setiap kesalahan dan kebenaran yang kita lakukan.
Dalam hal Pak Ahok yang menyinggung “jangan mau dibodohi orang pakai Almaidah 51,” sehingga menimbulkan aksi-aksi demo yang tidak beradab, menurut saya Pak Ahok memang khilaf. Dan itu disadari betul sehingga Pak Ahok akhirnya meminta maaf.
Dalam pandangan saya, ada beberapa kesalahan yang kemudian menjadi pemicu terjadinya aksi-aksi demo. Pada banyak kesempatan, Pak Ahok cukup arogan. Terlalu percaya diri. Saya maklum karena memang dirinya selama ini sangat hati-hati dalam bekerja dan benar-benar mengabdi untuk warga DKI. Pekerja keras. Sehingga ketika ada oknum politisi atau pejabat yang main-main atau melenceng, Pak Ahok akan murka sekali. Sikap ini sebenarnya baik, tapi karena Pak Ahok marahnya maksimal, itu yang saya pikir membuat beberapa orang menyimpan dendam. Contohnya, “pemahaman nenek lo.” AGEN CASINO TERBAIK
Sehingga dari sekian banyak aksi heroik yang luar biasa itu, sepertinya sudah berhasil membuat Pak Ahok mendapat terlalu banyak musuh. Terlalu banyak orang yang menyimpan dendam dengannya. Sehingga ketika mereka semua menemukan momentum di Pulau Seribu, maka cukup seorag Buni Yani yang menyulut apinya.
Tapi ya sudahlah, saya pikir ini bisa dijadikan pelajaran bagi kita semua, pelajaran yang sangat mahal dalam bersikap dan berpolitik di Indonesia.
GNPF juga salah
Sebenarnya, ungkapan jangan mau dibohongi oleh orang dengan Alquran itu merupakan kalimat yang sudah sering kali kita dengar. Sering sekali. Bahkan Rizieq pun pernah mengatakan hal serupa. Mengapa kita sering mendengar? Karena kenyataannya memang begitu. Banyak ustad atau ulama abal-abal, yang jualan ayat suci hanya demi kepentingan dan nafsunya.
Kita tidak bisa tutup mata dengan padepokan Kanjeng Dimas, atau kyai-kyai yang menikahi santriwatinya dengan tanpa adat dan adab. Ada juga ustad yang terlibat kasus penipuan. Banyak sekali yang menggunakan ayat-ayat suci demi kepentingan dan nafsu duniawi. Jadi ungkapan jangan mau dibohongi oleh orang dengan Alquran atau ayat-ayat suci sebenarnya bukanlah hal baru.
Bahwa kemudian Ahok seorang non muslim dan etnis Tionghoa, ikut mengutip atau menyinggung hal tersebut -karena beberapa hari sebelumnya dia didemo oleh sekelompok HTI dan ormas radikal lainnya- ini yang saya pikir menjadi pokok persoalan.
Saya pribadi tidak akan menyalahkan GNPF atau ummat muslim yang tersinggung dengan Ahok. Karena itu sudah sewajarnya. Hanya saja tingkat ketersinggungan yang kemudian diekspresikan dengan demo-demo yang tidak beradab dan berakhlak itulah yang membuat saya juga muak.
Dalam teori psikologi dan sosial, marah adalah hal yang wajar. Tersinggung juga diperbolehkan. Tapi mencaci maki Ahok dengan sebutan kutil babi dan mengancam membunuhnya, itu bukan hal yang diperbolehkan dalam agama manapun, termasuk Islam. AGEN POKER INDONESIA TERBESAR
Mengancam akan mengepung Istana, menduduki DPR dan mengancam revolusi, itu juga bukan sesuatu yang dibolehkan dalam undang-undang dan hukum positif di negara kita.
Jadi pada akhirnya, Ahok salah, GNPF juga salah. Ya sudahlah. Tak perlu lagi ada isu-isu atau pembentukan opini bahwa pemerintah melakukan kriminalisasi ulama, hanya karena Rizieq tersandung kasus chat mesum dan pornografi. Rizieq bukanlah manusia sempurna, dia sudah pernah dua kali dipenjara, di era Megawati dan SBY. Kalau besok atau lusa dia kembali dipenjara, itu bukan hal baru di negeri ini.
Kasusnya juga terlalu banyak, penghinaan Pancasila, pelecehan budaya Sunda, tuduhan PKI di uang kertas baru, adalah serangkaian kasus yang mustahil dihindari. Daripada membela mati-matian, lebih baik siapkan gelas cantik. Karena kalau Rizieq nantinya dipenjara, itu artinya dia sudah melakukan hatrick. Gelas cantik cocok untuk dijadikan kado atau hadiah yang representatif baginya. Begitulah kura-kura.
Baca Juga : Asyik…Kapolda Menyuruh Rizieq Jalan-Jalan Sampai Puas di Arab, Pertanda Apa?
Tidak ada komentar
Posting Komentar