Sandiaga Uno : Saya Alami kecelakan Sampai Masuk Politik
Sandiaga Uno : Saya Alami kecelakan Sampai Masuk Politik
Sandiaga Uno : Saya Alami kecelakan Sampai Masuk Politik - Sandiaga Uno mengaku dirinya masuk ke dunia politik adalah sebuah kecelakaan. Oleh karena itu ia meminta kepada para pengusaha agar tidak masuk ke dunia politik. Menurutnya ada 3 hal yang membedakan antara bisnis dan politik.
Hal ini diungkapkan Sandiaga saat menjadi motivator dalam 'Ngaji Bisnis' di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Minggu (11/6/2017). Tiga hal berbeda di dunia bisnis dan politik yang dimaksud Sandiaga yakni loyalitas, resiko dan janji.
"Kecelakaan saya masuk di politik, kalau boleh share disini nyuwon sewu pak Wagub (Wagub Jatim Saifullah Yusuf) tolong pengusaha di sini saya anjurkan tidak masuk dunia politik. Karena dunia usaha saat ini butuh wiarusaha wirausaha di sini kita sudah kebanyakan politisi. Cukup saya dan Gus Ipul saja yang jadi politisi yang lain fokus bangun usaha segede gedenya," kata Sandiaga yang disambut tawa dan tepuk tangan peserta Ngaji Bisnis. Agen Poker
Wagub DKI terpilih ini juga menegaskan pada para wirausaha dan pengusaha jika politik itu sangat menyesatkan dan membuat orang mabuk. "Jangan tergiur masuk politik, politik itu menyesatkan, dan bikin orang memabukkan. Begitu masuk politik 3 bulan pertama, apa ini?. Karena di politik ada 3 hal dan 3 hal ini tidak ada hubungan dengan pemilihan karena pilkada sudah lewat," ungkapnya.
Hal pertama yang membedakan bisnis dengan politik yakni loyalitas yang dianggap Sandiaga berbalik. Dia menilai di politik loyalitas berbalik 180 deajat dengan loyalitas di bisnis. Agen Bola Sbobet
"Kalau di bisnis loyalitas adalah segala segalanya, loaylity is king, kita harus loyal ke atasan kita, kita harus loyal ke costumer kita, kita harus loyal ke staf kita, kalau kita loyal karier kita bagus usaha kita bagus
"Kalau dipolitik keblaik 180 derajat, loyalitas itu tidak terlalu diperhatikan, mau tahu di pilkada sebuah provinsi yang tidak saya sebutkan namanya. ada seorang calon memulai dari salah satu partai keluar dari partai, masuk partai lain keluar lagi, jadi independen setelah independen kumpulin KTP luar biasa banyaknya, kalau tidak salah saya setor KTP juga waktu itu saking tergugahnya. setelah itu tidak jadi masuk lagi partai. Tiga partai tidak cukup ditambah partai, dari situ zigzag beda dengan bisnis tidak cocok dengan wirausaha. wirausaha itu ajeg, visi misinya beda," ungkap dia.
Yang kedua yakni tentang resiko. Menurutnya, risiko di bisnis sangat ditekan agar tidak terjadi agar mendapat keuntungan.
"Kalau di politik semakin beresiko, semakin tidak ada ketidakpastian, semakin bagus, semakin menarik. Asyik ini kita tunggu saja di ujung apalagi lagi berjuang mendapatkan rekomendasi, mari kita gantung dia kita tunggu dia sampai akhir. Kalau di bisnis kerja ikhlas, kalau di politik kerja ikhlas kuadrat kali sepuluh," lanjut Sandiaga.
Yang terakhir yakni tentang janji yang membuat seorang wirausaha mendapatkan sebuah kepercayaan bagi usahanya dari pelanggan sehingga mendapat kepercayaan.
"Janji. Janji seorang politisi yang baik itu diwujudkan. Tapi banyak sekali dipolitik itu janji dia tidak ada intensinya direalisasikan hanya untuk kampanye saja, kalau bisnis kita pasti ditahij. ita janji sama pelanggan antar jam 3, jam 2.45 sudah ditagih sampai mana barangnya. Kalau di politik, janjinya pas sarapan A, belum sampai makan siang bukan B bisa jadi M terus makan malam Z berubah janjinya. dan ini akan selalu menghantui para pengusaha yang mau masuk politik. kalau tidak bisa fleksibel, kapasitas menyesuaikan kita pasti akan mengalami depresi sangat luar biasa," ujar Sandiaga.
Ia pun kembali mengingatkan para pengusaha yang ikut hadir di Ngaji Bisnis agar tidak tergiur masuk politik jika usaha yang dirintis sudah besar dan bisa ditinggal.
"Kalau pengusaha yang sudah sukses banget dan bisnisnya sudah bisa ditinggal boleh berpikir ke politik, karena politik sangat kejam juga, kalau kita ada di barisan kurang beruntung bisnis kita beresiko tidak punya untung lagi dan itu harus jadi poelajaran kita," pungkas dia.
Pernyataan Sandiaga ini pun langsung disanggah oleh Wagub Jatim Saifullah Yusuf. Ia tidak sepenuhnya sependapat dengan pernyataan Sandiaga yang dianggap sebagai nasihat yang perlu dipikirkan kembali oleh semuanya.
Dengan gaya bicara khasnya penuh canda, Gus Ipul sapaan akrab berusaha memberikan penjelasan tentang 3 hal yang dianggap Sandiaga sebagai hal yang berbeda antara bisnis dan politik.
"Nasihatnya saya kira perlu direnungkan, jangan beralih profesi. Tolong diingat ingat akan saya garis bawahi itu. Biar kita saja jadi politisi biar persaingan tidak banyak," kata Gus Ipul sambil tertawa.
Gus Ipul lebih banyak tidak setuju dengan hal yang pertama yakni loyalitas yang dianggapnya hal yang penting bagi seorang politikus di dunia politik. Menurutnya, loyalitas adalah satu kunci sukses menjadi seorang politikus.
"Di politik itu juga butuh loyalitas. orang yang punya loyalitas di dunia politik akan sukses, tapi kalau tidak punya loyalitas tentu tidak akan bertahan lama, saya kira nasihat pertama saya anggap sebagai nasehat. Kalau mau berpolitik, politik yang memiliki loyalitas kalau tidak bangkrut, kalau bisnis bangkrut perusahaannya, kalau ini (politik) bangkrut kepercayaannya. Politisi itu yang dipegang adalah kepercayaan, kalau kepercayaan itu sudah tidak ada itu sakitnya luar biasa," ujar Gus Ipul.
Tidak ada komentar
Posting Komentar