Hearder kaisar backlink


LCKM Targetkan Raup Rp 41,6 Miliar setelah Lepas 200 Juta Lembar Saham

Lepas 200 Juta Lembar Saham, LCKM Targetkan Raup Rp 41,6 Miliar

Kabarberita168 - Perusahaan jasa konstruksi telekomunikasi PT LCK Global Kedaton Tbk melakukan Pencatatan Perdana Saham (listing) di Bursa Efek Indonesia. Emiten dengan kode LCKM ini melepas seluruh sahamnya dengan harga Rp 208 per saham.

"Dari 200 juta saham yang dilepas, LCK meraup dana sebesar Rp 41,6 miliar," kata Direktur Keuangan LCK Global, Ruben Partogi, di BEI, Jakarta, Selasa (16/01).

Per Juni 2017, pendapatan LCK Global mencapai Rp 36,64 miliar. Jumlah ini meningkat 381 persen bila dibandingkan dengan akhir 2016 yang hanya Rp 7,62 miliar. Secara CAGR (total rata-rata tahunan) sampai Juni 2017, pendapatan melesat 212,36 persen.

"Pencapaian ini menyebabkan laba bersih naik dari Rp 482,87 juta pada akhir 2016 menjadi Rp 4,34 miliar pada Juni 2017," tegasnya.

Sementara itu, Associate Director/Head Investment Banking PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mukti Wibowo Kamihadi mengatakan, LCKM yang dilepas hingga 200 juta saham. Hal ini mewakili 20 persen dari modal yang ditempatkan.



"LCK Global telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 29 Desember 2017. Dengan masa penawaran 3 sampai 9 Januari 2018, dan jadwal penjatahan pada 11 Januari 2018, saham LCKM mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 325 kali," kata Mukti.

Sementara, Direktur Utama LCK Global Lim Kah Hock mengatakan, penggunaan dana IPO ini akan digunakan 97 persen untuk modal kerja, sedangkan sisanya sebesar 3 persen akan digunakan untuk pembiayaan Research & Development serta pelatihan.

"Perusahaan kami bergerak di bidang jasa penyedia infrastruktur telekomunikasi bagi penyedia menara telekomunikasi (Tower Provider) di Indonesia. Dengan terealisasinya lPO dan listing ini, hal ini merupakan langkah besar perusahaan untuk mewujudkan visi jangka panjang dan menjadi pemimpin di sektor ini," jelasnya.

Diketahui, saham perusahaan masih dimiliki mayoritas oleh PT LCK Investama Prima Indonesia (64 persen). Sisanya, dipegang oleh PT Maju Mekar Makmur (33 persen), Lim Chin Kim (1 persen), Kenny Lim (1 persen), dan Lim Kah Hock (1 persen).



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.