Mahasiswa UI Bangga Berhasil Mencapai Puncak Tertinggi Kutub Selatan
Kabarberita168 - Tim Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam) dari Universitas Indonesia berhasil menggapai puncak tertinggi di Kutub Selatan. Puncak Vinson Massif setinggi 4.897 mdpl.
Dalam rilis dari Mapala UI yang diterima detikTravel, Rabu (10/1/2018) Tim Vinson Massif Mapala UI telah berhasil menginjakkan kaki di puncak Vinson Massif (4.987 mdpl) yang merupakan puncak tertinggi benua Antartika pada 6 Januari 2018. Tepatnya pada pukul 16.30 waktu Chile, atau 7 Januari 2018 pukul 02.30 WIB, Dedi Satria (M-737-UI) sebagai wakil pendaki Mapala UI telah menyelesaikan puncak ke-6 dalam upaya Mapala UI meneruskan pendakian Seven Summits dunia.
"Pencapaian yang luar biasa. Telah lama kami menanti dan mempersiapkan untuk menggapai puncak ini. Akhirnya kami dapat mencapai puncak ke-6 dalam rangkaian Seven Summits, puncak di benua paling dingin," ujar manajer tim pendakian Vinson Massif, Ade Wahyudi, (M-713-UI).
Dedi dan tim telah mempersiapkan pendakian ini sejak Februari 2017. Dedi berangkat pada tanggal 25 Desember 2017, tepatnya pada pukul 19.00 dan pada 26 Desember lalu sudah mendarat di Punta Arenas, Chile.
Akibat cuaca yang tidak mendukung, tim baru dapat melanjutkan penerbangan ke Antartika pada tanggal 1 Januari. Sementara pendakian baru dimulai pada tanggal 2 Januari 2018.
Pada hari pertama pendakian tersebut, tim mencapai low camp (camp pertama) ditemani dengan cuaca yang amat baik. Perjalanan dari base camp sampai low camp ini memakan waktu selama kurang lebih 4 jam 30 menit.
Kemudian pada tanggal 3 Januari 2018, tim menetap di low camp sambil berlatih kembali mengenai cara berpindah menggunakan fixed rope. Baru pada tanggal 4 Januari, tim melanjutkan perjalanan ke high camp.
Di high camp, tim menetap selama dua hari untuk beristirahat dan bersiap melakukan summit (perjalanan ke puncak) pada 6 Januari 2018. Akhirnya, pada tanggal 6 Januari, tim berhasil mencapai puncak Vinson Massif, titik tertinggi di Antartika.
Sebelumnya, Dedi juga telah berhasil mencapai Puncak Carstensz (Indonesia) bersama dengan anggota Mapala UI lainnya, yaitu Mahendratta S. (M-554-UI), Fandhi Achmad (M-658-UI), dan Ahmad Nadil (M-912-UI) pada Mei 2016.
Tidak lama berselang, tepatnya pada September 2016, Dedi berhasil mencapai Puncak Elbrus (Rusia) bersama Fandhi dan Ade Wahyudi (M-713-UI). Kemudian pada Februari 2017, Dedi serta Agam Napitupulu (M-183-UI) berhasil mencapai puncak Aconcagua (Argentina).
Ketinggian 4.987 mdpl menjadikan Vinson Massif sebagai puncak tertinggi di benua Antartika. Gunung ini hanya boleh didaki ketika wilayah selatan bumi mengalami musim panas, yaitu berkisar bulan Desember dan Januari. Kebalikan dari wilayah utara bumi yang pada bulan tersebut sedang mengalami musim dingin.
Mapala Universitas Indonesia merupakan kelompok pecinta alam pertama di Indonesia. Sejak berdiri pada tahun 1964, Mapala UI sering kali menjadi pelopor dalam kegiatan di alam bebas, salah satunya adalah mencetuskan pendakian Seven Summits dunia untuk pertama kalinya di Indonesia.
Selain pendakian, Mapala UI juga bergiat dalam olahraga luar ruangan lainnya, seperti panjat tebing, arung jeram, selam, paralayang dan telusur gua. Tahun 2017 lalu, Mapala UI merintis jalur panjat tebing Puruk Sandukui di Kalimantan.
Pada tahun yang sama, tim speleologi Mapala UI menemukan 33 mulut gua baru di Taman Nasional Manusela, Maluku, dan memetakan delapan di antaranya.
Tahun 2016 Mapala UI mengarungi serta memetakan jeram sungai Ae Dikit di Sumatra. Dengan anggotanya yang sudah berjumlah 1024, Mapala UI akan terus mencetak prestasi dalam bidang olahraga luar ruangan di Indonesia.
Tidak ada komentar
Posting Komentar