Gerindra Temukan Politik Uang Gila-gilaan Di Jateng
Sekretaris DPD Gerindra Jawa Tengah, Sriyanto Saputro mengakui jagoannya 'babak belur' di wilayah yang biasa disebut kandang banteng tersebut. Namun, dia melihat sejumlah kejanggalan terjadi dalam proses pencoblosan pada 17 April lalu. Agen Bola Sbobet
Sriyanto mengatakan, saat ini dirinya tengah mengumpulkan bukti-bukti kecurangan di Jawa Tengah. Saat ini tim tengah bekerja mengumpulkan hal tersebut untuk segera ditindaklanjuti.
"Termasuk dugaan money politics gila-gilaan. Ada juga seperti yang terjadi di Boyolali nyoblosi surat suara, kemudian yang lain ada rekapan salah entry data, tapi yang paling besar, tapi kami belum bisa menyimpulkan, banyak info adanya serangan fajar," jelas Sri kepada merdeka.com.
Dia melihat ada dugaan money politics yang sangat masif terjadi di Jawa Tengah. Dia tak menyebut angkanya, tapi menurutnya, politik uang yang dilakukan di Jateng tidak masuk akal.
"Hampir merata (terjadi politik uang), bukan kita cari kambing hitam, tapi fakta kami dapat seperti sangat masif terjadi. Itu istilahnya untuk memikirkan saja kami enggak mampu, baru kali ini selama pemilu terjadi yang seperti ini," terang Sri. Agen Casino 338a
Terkait tuduhan tersebut, Sri menegaskan, pihaknya kini tengah mengumpulkan bukti-bukti adanya berbagai kecurangan. Bahkan, kata dia, caleg-caleg dari Partai Gerindra, tak mampu melawan money politics yang terjadi tersebut.
"Caleg kami tidak berdaya, akan kita dalami informasi itu," tutup dia.
Dalam situs kawalpemilu.org, real count sementara di Jawa Tengah, Jokowi sangat jauh meninggalkan Prabowo. Jokowi mendapatkan 2.694.846 suara, Prabowo baru 827.634 suara.
Secara keseluruhan, dari data KawalPemilu yang sudah masuk sementara ini, Jokowi-Ma'ruf masih unggul dengan 13.198.641 (52,82 persen). Sementara Prabowo-Sandiaga tertinggal dengan 11.791.786 suara (47,18 persen). Data yang masuk sudah mencapai 24,9 juta berasal dari 124.076 TPS. Agen Judi Online Terpercaya
Tidak ada komentar
Posting Komentar