Keranda Legendaris Dari 1929 Di Denpasar, Tak Ada Yang Tahu Sejarahnya

Sepintas keranda itu seperti pada umumnya yang digunakan untuk menggotong jenazah. Namun, di depan keranda yang terbuat dari kayu jati itu bertuliskan tahun 1929. Keranda tersebut, adalah keranda legendaris yang awal warga Dusun Wanasari, Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar Utara atau lebih dikenal kampung Jawa, menggunakannya untuk menggotong jenazah. Agen Bola Sbobet
"Dulunya tidak berwarna, tapi tahun 2005 kita cat dengan warna hijau. Keranda itu, awal dipakai oleh warga di sini. Tapi sejak adanya keranda dari alumunium atau stenlis sumbangan dari warga sudah tidak dipakai. Sekitar tahun 2005 sudah tidak digunakan," ucap H. Sumartono (60) selaku Wakil Ketua Yayasan Pemakaman Muslim Wanasari Maruti Tiga Belas, Sabtu (4/5) sore.
Sumartono juga menjelaskan, alasan lain keranda legendaris tersebut tidak bisa digunakan selain ada keranda sumbangan dari bahan alumunium, juga saat digotong terasa berat.
"Walaupun digotong 6 orang juga berat. Itu belum ada jenazahnya. Kalau beratnya ada sekitar 10 kilogram lebih. Tapi, hal itu jangan dikaitkan dengan mistis yah. Karena memang semua bahan keranda itu dari kayu jati dulu," ujarnya. Agen Casino 338a
Sumartono juga menjelaskan, bahwa awalnya keranda tersebut diletakkan di Masjid Baiturrahman yang juga di Dusun Wanasari. Namun, ketika Yayasan Pemakaman Muslim Wanasari direnovasi dan memiliki tempat pemandian jenazah, akhirnya dipindahkan ke TPU.
"Dulu pun tidak taruh di sini. Kan biasa (keranda) itu di antara Masjid dan kuburan. Karena di sana (Masjid) sudah tidak ada tempat dan di sini sudah di restorasi maka dipindah ke sini," ujarnya.
Sumartono, juga tidak bisa menjelaskan awal sejarah keranda legendaris tersebut. Karena, saksi sejarah atau para sesepuh sudah ada banyak yang meninggal dunia. Namum, hanya ada beberapa orang yang masih hidup tapi sudah sering lupa.
Namun, kalau dari cerita sejarah Dusun Wanasari, konon tanah di Dusun Wanasari adalah tanah hibah dari Raja Pemecutan. Karena, umat muslim di Denpasar khususnya, turut membantu perjuangan kerajaan Pemecutan untuk mengusir penjajah kolonial di Kota Denpasar.
"Untuk para sesepuhnya sudah ada yang meninggal. Kita juga baru berencana mau buat sejarah tertulis dari mana ini asal usulnya (Keranda). Kalau keranda ini antara tahun 1918 atau 1928. Iya itu yang belum kami tahu sejarahnya. Ada rencana di museumkan. Kita tunggu habis lebaran saja karena gedung ini mau dibongkar semua. Tapi kita cari dulu sejarahnya yang valid," ujarnya. Agen Judi Online Terpercaya
"Kemungkinan warisan (Keranda) dari Raja Pemecutan. Karena tanah ini dihibahkan dari Raja Pemecutan. Tapi, itu kemungkinan," ujar Sumartono.
Tidak ada komentar
Posting Komentar