Ngarep Kasusnya Dihentikan, Buni Yani Ingin Tes Ketegasan Jokowi? Jangan Coba-Coba!
Ngarep Kasusnya Dihentikan, Buni Yani Ingin Tes Ketegasan Jokowi? Jangan Coba-Coba! - Mimpi Buni Yani agar kasusnya dihentikan Presiden Joko Widodo sepertinya belum juga pudar.
Lewat akun twitter miliknya, Buni Yani yang masih dalam proses penyelesaian kasus hukum yang membelit dirinya tiba-tiba kembali melemparkan cuitan. Begini bunyi salah satu cuitan Buni Yani di twitter yang justru banyak mendapat balasan komentar negatif dari netizen:
“Semoga pertemuan Presiden dan ulama dari GNPF MUI menandai dimulainya rekonsiliasi dan semua kiriminalisasi termasuk kasus saya dihentikan.”
Seperti yang diberitakan oleh berbagai media massa, sebelumnya memang ada pertemuan antara pihak GNPF MUI dengan Presiden Joko Widodo lewat acara open-house di istana Negara.
Hal ini terbilang mendadak sekaligus mengagetkan publik negeri ini. Pasalnya, selama ini yang kita tahu GNPF MUI ini adalah pengkritik keras Presiden Joko Widodo. Bahkan saya sempat berpikir bahwa Presiden Jokowi tidak akan sudi bertemu dengan GNPF MUI karena sebelumnya juga sempat dianggap akan melindungi Ahok.
Tapi Presiden Jokowi bukanlah orang yang pendendam seperti para pembenci Ahok.
Sudah jadi ciri khas Presiden Jokowi selalu mampu menahan diri dan ingin selalu merangkul semua pihak untuk membangun Indonesia. Sekelas SBY dan Prabowo saja mampu dirangkul, ini masakan cuma GNPF MUI yang kecil saja tidak bisa dibuat tunduk oleh Jokowi?
Jadi, bisa dibilang pertemuan ini adalah belas kasihan Presiden Jokowi kepada GNPF MUI. Dan untuk pertama kalinya, Presiden Joko Widodo berkenan bertemu dengan pimpinan GNPF MUI, setelah sebelumnya ada yang merengek-rengek meminta rekonsiliasi. Pertemuan tersebut pun digelar di Ruang Oval Istana Merdeka, Jakarta tepat pada Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1438 Hijriah atau Minggu (25/6/2017).
Namun lucunya, setelah pertemuan yang bisa dibilang sebagai bentuk belas kasihan Presiden Jokowi itu, Buni Yani justru mengharapkan lebih dari kebaikan Jokowi. Tak disangka, Rupanya Buni Yani ingin meraih manfaat khusus dari kebaikan Presiden Joko Widodo yang sudah mau bertemu dengan GNPF MUI.
Keinginan untuk segera bebas dari tuntutan hukum tanpa melewati proses hukum yang benar sepertinya jadi membuat Buni Yani berharap lebih dari kebaikan Presiden Jokowi. Lalu apa dia pikir dengan bertemunya Presiden Jokowi dan pihak GNPF MUI, maka Presiden Jokowi akan intervensi dan menghentikan kasusnya maupun kasus-kasus lain yang dianggapnya sebagai “kriminalisasi”?.
Seperti yang kita ketahui, Buni Yani ini sampai sekarang memang masih merasa bahwa dirinya itu dikriminalisasi. Padahal kan kalau merasa dikriminalisasi harusnya Buni Yani percaya diri maju dipengadilan untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah.
Salah satu netizen yang menanggapi cuitan Buni Yani bahkan mengatakan: “Gini ya, Pak “Dosen”. Menyebar fitnah, memelintir kata-kata orang, lalu diproses hukum, itu bukan kriminalisasi. Itu disuruh tanggung jawab” (@kleponwajik). AGEN BOLA TERPERCAYA
Jadi sudah jelas sebenarnya bahwa kasus Buni Yani, kasus Habib Rizieq Shihab maupun kasus-kasus lain yang dimaksudkan Buni Yani itu bukanlah kriminalisasi.
Maka dari itu, lebih baik pendukung Buni Yani termasuk pendukung Habib Rizieq Shihab itu ikut mendorong dan mendoakan agar kasus-kasus mereka cepat selesai. Buni Yani dan yang lainnya itu tidak perlu-lah lagi mengharapkan belas kasihan dari Presiden Jokowi dengan mengatas-namakan rekonsilisasi. Rekonsiliasi ya rekonsilisasi. Dan rekonsiliasi tidak ada hubungannya dengan penghentikan kasus hukum Buni Yani, Habib Rizieq Shihab atau siapapun.
Lagipula, kita sudah sama-sama tahu bagaimana karakter Presiden kita Joko Widodo. Presiden Jokowi itu terkenal cerdas, tegas, tak pandang bulu, dan independen. Bagi Presiden Jokowi, pantang sekali untuk mengintervensi kasus. Sekali tidak intervensi ya tidak intervensi. Wong Ahok yang pernah jadi Wakil Gubernur sekaligus partner terbaiknya dalam membenahi Jakarta dan menjaga uang rakyat saja, kasusnya tidak ada diintervensi sedikitpun sama Jokowi. Ini siapa pula si Buni Yani masih terus berharap agar kasusnya dihentikan Presiden?
Apa Buni Yani masih meragukan dan ingin menguji ketegasan dan independensi Presiden Jokowi? Apa Buni Yani masih berpikir bahwa Presiden Jokowi orangnya bisa dipengaruhi oleh GNPF MUI? Jangan coba-coba lho.
Jadi, Mari kepada Buni Yani agar legowo menjalani kasusnya. Stop menganggap dirimu dikriminalisasi. Ahok saja yang jelas-jelas kasusnya dipaksakan untuk segera diproses pada momen Pilkada, sampai-sampai harus mengabaikan Surat Edaran Kapolri Nomor SE/7/VI/2014 yang dianggap menjadi jalan tengah, tidak pernah tuh merasa dirinya dikriminalisasi.
Ahok bahkan percaya diri dan berani menghadapi seluruh tantangan dan hambatan maupun permainan kotor dari setiap lawan yang berusaha menjerat dan menjatuhkan dirinya. Sangkin perkasa dan bersihnya Ahok, bahkan tidak sedikit lawan yang stress, kehabisan akal hingga harus “Meng-Ahokkan” Ahok. Sampai-sampai banyak orang yang rela menghambur-hamburkan uang ratusan miliar hanya untuk menjatuhkan Ahok. AGEN CASINO TERBAIK
Karena itu, Buni Yani harusnya mencontoh keberanian Ahok. Dukung dong penegak hukum agar segera menyelesaikan kasusmu. Buktikan saja bahwa dirimu tidak bersalah. Kalau tidak bersalah toh tidak akan dihukum. Ini Negara hukum dan semua sama di muka hukum (equality before the law).
Jangan contoh kelakuan Habib Rizieq Shihab yang memilih lari dari kenyataan hidup di Indonesia dan entah kenapa malah takut pulang ke tanah air-nya?. Coba juga bayangkan berapa duit itu yang dihabiskan Rizieq Shihab di luar negeri? Sementara Buni Yani apa yang didapatkannya? Tidak ada kan?
Mungkin saja dalam hatinya Buni Yani merasa menderita sendiri di tanah air sembari terus berharap agar kasusnya dihentikan. Harusnya Buni Yani sadar dan dapat membandingkan penderitaannya dengan kesenangan yang didapatkan Habib Rizieq Shihab di luar negeri sambil umroh dan berfoto-foto.
Apakah Buni Yani tidak menyesal telah memotong video saat Ahok berpidato di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu? Dengan kondisi saat ini, Apa Buni Yani tidak semakin sedih ketika melihat kenikmatan yang didapatkan Habib Rizieq Shihab? Tentu hanya Buni Yani-lah yang dapat menjawab. Bagi mereka yang ingin mendapat jawaban silakan menemui dan bertanya langsung kepada Buni Yani.
Sebagai penutup, Mari kembali kita katakan kepada Buni Yani: Stop Ngarepin supaya Presiden Jokowi intervensi dan menghentikan kasusmu. AGEN POKER INDONESIA TERBESAR
Intinya, Buni Yani dan yang lainnya itu tidak perlu lagi mengharapkan belas kasihan dari Presiden Jokowi dengan mengatas-namakan rekonsilisasi padahal tujuannya supaya kasusnya dihentikan. Keinginan segera bebas dari tuntutan hukum tanpa melewati proses hukum yang benar tentu bukan contoh warga yang taat dan menghormati hukum. Jalani saja prosesnya.
Ya semoga saja mimpi Buni Yani untuk bebas tidak menjadi mimpi buruk yang terus menghantuinya setiap hari.
Begitulah seharusnya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar