Hearder kaisar backlink


Untuk Mengerti Langkah Jokowi, Anda Harus Belajar Terlebih Dahulu Kepada Abraham Lincoln

Untuk Mengerti Langkah Jokowi, Anda Harus Belajar Terlebih Dahulu Kepada Abraham Lincoln

Untuk Mengerti Langkah Jokowi, Anda Harus Belajar Terlebih Dahulu Kepada Abraham Lincoln - Ada semburat kekecewaan yang saya baca dari status-status pendukung Jokowi, yang notabene sebagian besarnya juga adalah pendukung Ahok, ketika Pakde Jokowi menemui tokoh-tokoh GNPF-MUI yang dimotori Bahtiar Nasir dalam open house Idul Fitri Kemarin.

Saya sendiri memahami kekecewaan mereka, saya juga pada awalnya bertanya-tanya, mengapa sampai hati Pakde menemui mereka, setelah mereka selalu merongrong dan bahkan dalam beberapa pernyataan tokoh-tokohnya justru berseberangan dan menyerang pribadi Pakde. Dan bukankah mereka yang paling getol dan aktif mencoba melengserkan Ahok, gubernur DKI yang dahulunya juga adalah wakilnya Pakde ?

Namun, kekecewaan saya tak lama. Beberapa waktu lalu, saya membaca status mengenai Pakde yang ditulis Denny Siregar. Tulisan tersebut kembali menyadarkan saya. Cara-cara frontal memang bukan gaya Pakde. Cara atau gaya Pakde “menyingkirkan” musuh-musuh yang dahulu membencinya bukanlah dengan cara sama yang dipakai musuh-musuhnya dalam menyerang Pakde. Tapi, dalam perjalanannya, cara atau gaya Pakde justru berhasil melumpuhkan bahkan mencerai-beraikan musuh-musuh politiknya.

Tulisan Bung Denny yang ditulis pada 10 Juni 2017 lalu bertajuk “Jokowi Itu Lebih Mengerikan” merupakan analogi yang disampaikan Ahok ketika Jokowi dan dirinya masih memimpin DKI. Bung Denny menulis :

“Jika ia hendak membunuh seekor kodok, ia elus dulu kodok itu, kemudian ia taruh dalam sebuah panci yang berisi air dingin, kodok merem melek kesenangan.Lalu nyalakan api kecil dari kompor dibawahnya, dan tanpa sadar kodok mati terebus pelan-pelan..” Begitu kira-kira analogi Ahok mendeskripsikan bagaimana cara Jokowi berperang saat mereka berdua bersama-sama di DKI.Cara perang pakde memang membingungkan. Terutama bagi orang yang biasa langsung bertarung berhadap-hadapan. Pakde tidak begitu, ia malah mendekati musuhnya lebih dekat dari temannya dan membunuhnya dalam senyap tanpa kelihatan.” AGEN POKER INDONESIA TERBESAR

Prediksi ini terbukti mendekati kebenaran, jika kita melihat apa yang terjadi di lapangan politik tanah air. Kita lihat nasib KMP (Koalisi Merah Putih) ? Di manakah mereka sekarang ? Bagaimana denganPrabowo, seteru politik Pakde ketika Pilpres 2014 lalu ? Pakde tak segan menemuinya bahkan berkuda berdua dengannya. Hal serupa juga terjadi dengan Mantan Presiden SBY. Pada mulanya ada ketegangan, ketika semua tokoh sudah ditemui Pakde, namun tidak ada gelagat untuk menemui Mantan Presiden ke-6 ini. Tapi akhirnya pertemuan tersebut berlangsung juga, dan ketegangan pun menjadi cair.

Yang menarik, tentu saja tulisan Bung Denny selepas pertemuan tokoh-tokoh GNPF-MUI dengan Pakde. Bung Denny menyatakan bahwa Pakde Jokowi itu adalah orang Solo. Ada apa dengan Solo ? Di sinilah jawabannya:JOKOWI ITU ORANG SOLO..

“Pertanyaan yang sama dari banyak orang, “Untuk apa Jokowi menerima GNPF MUI di istana ?” Tidak sedikit orang yang menganggap bahwa itu adalah kelemahan Jokowi. GNPF MUI pimpinan Bahtiar Nasir selama ini dikenal sebagai kelompok yang berseberangan dengan Jokowi. Bahkan Jokowi sempat dikatakan oleh mereka selangkah lagi akan membuat negara ini kafir.

Saya malah memandangnya terbalik, bahwa sebenarnya disanalah kekuatan Jokowi. Jokowi adalah tipikal orang yang mampu meredam emosinya sampai titik paling rendah. Ia mampu menyimpan semua strategi berperangnya sehingga tidak semua orang bisa membacanya. Saya yakin, sedikit sekali dari kita yang mampu bersikap dingin dan menerima dengan ramah orang yang selama ini jelas-jelas bertentangan dengan kita. Bahasa tubuh ketidak-sukaan kita akan keluar dan secara otomatis kita akan menolak bertemu mereka.

Tetapi Jokowi adalah sedikit dari orang yang mampu seperti itu..”

Nah, jadi untuk memahami karakter seorang Pakde atau seorang Jokowi memang tidak mudah. Apa yang dilakukan Pakde ibarat permainan di papan catur. Strategi dan gayanya hanya Pakde sendiri yang mengetahuinya. Saya, Bung Denny Siregar hanya bisa memprediksi ibarat sebuah pengamat dalam pertandingan olah raga. AGEN BOLA TERPERCAYA

Jika Bung Denny mengambil analogi seorang ahli strategi perang dari Tiongkok, yakni Sun Tzu, maka saya akan memakai analogi strategi yang dipakai Mantan Presiden Amerika Serikat ke-16,  Abraham Lincoln untuk menggambarkan langkah-langkah yang dipakai Pakde Jokowi. Dalam sebuah kesempatan, Abraham Lincoln memberikan sebuah pernyataan menarik tentang bagaimana menghadapi musuh. Menurutnya,

“I destroy my enemies when I make them my friends” Inilah strategi “pecah ombak.” Membuat musuh menjadi teman. Jika seorang musuh menjadi teman, maka habislah musuh tersebut, atau paling tidak berkurang. Siapa tahu, seperti Koalisi Merah Putih (KMP) yang tidak berumur panjang, mungkin saja dari barisan GNPF-MUI muncul tokoh-tokoh yang mendukung kebijakan pemerintah, kebijakan Pakde Jokowi.  AGEN CASINO TERBAIK

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.