Hearder kaisar backlink


Kejahatan Skimming ATM dan Siasat Agar Tak Jadi Korban

Kejahatan Skimming ATM dan Siasat Agar Tak Jadi Korban

Kejahatan Skimming ATM dan Siasat Agar Tak Jadi Korban

KABARBERITA168 - Belakangan ini kejahatan perbankan berupa pengurasan uang nasabah di ATM melalui metode skimming semakin marak. Yang mengejutkan, pelakunya ternyata sebagian besar warga negara asing (WNA).

Kejahatan dengan metode ini sebenarnya bukan hal baru. Namun banyak nasabah yang menjadi korban kejahatan skimming baru-baru ini, membuat publik Tanah Air resah. Bagaimana tidak, uang di ATM hilang tiba-tiba tanpa jejak.

Skimming adalah aktivitas yang berkaitan dengan upaya pelaku untuk mencuri data dari pita magnetik kartu ATM/debit secara ilegal untuk memiliki kendali atas rekening korban. Modus operasinya adalah mengkloning data dari magnetic srtripe yang terdapat pada kartu ATM milik nasabah.

Komplotan penjahat pembobolan ATM dengan skimming diketahui sebagian besar warga asing setelah anggota Subdit Resmob Polda Metro Jaya menangkap tiga WNA asal Rumania dan 1 WNA dari Hungaria pekan ini. Tiga WNA Rumania itu berinisial CAS (27), RK alias LM (27), IRL (28) dan satu asal Hungaria inisial FH (26).



Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Aris Priyono menyebut, selain empat WNA itu, pihaknya juga mengamankan WNI berinisial MK (30).

Kelimanya ditangkap di tempat berbeda. "Ada tiga lokasi ya (penangkapan) di Serpong dan satu di NTB di Lombok," kata AKBP Aris Priyono kepada Liputan6.com, Jakarta, Jumat 16 Maret 2018.

Selain mengamankan pelaku, polisi juga megamankan puluhan barang bukti terkait kejahatan skimming. "Ada sekitar seribuan kartu ATM yang telah diisi dengan data curian dan alat untuk membuat Skimmer," ujar Aris.

Dia mengungkapkan, kelima tersangka terhitung sudah hampir setahun menjalankan aksinya. Para WNA itu datang ke Indonesia menggunakan visa turis. Aris mengatakan, penyidik saat ini tengah mendalami kaitan lima orang ini dengan pelaku-pelaku lain. Sebab bukan tidak mungkin para pelaku memiliki kelompok atau jaringan yang beroperasi di Indonesia.

"Masih diselidiki apakah ada hubungan dengan kasus skimming yang sebelum-sebelumnya," ucap Aris.

Dari hasil pemeriksaan sementara, kelima pelaku diketahui telah menyebar alat skimmer ke kota-kota besar di Indonesia. Dari pemeriksaan sementara juga muncul dugaan ada pelaku lain yang ikut membantu memasang alat skimming.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.